Kamis, 19 Februari 2009

Today is...

Hari ini sangatlah...entahlah...
gw datang telat, rasanya ga enak walopun ga ada sanksi apapun...
sekarang udah minggu ke-7 jadi koas IPD...
Banyak sekali yang numpuk di kepala en serasa sulit nyelesein satu-satu...
Penat...
Ni pengumuman aja buat Koas IPD...
Jadi jaga terakhir kita itu hari jum'at minggu ke-9
Trus kita soca hari selasa dan rabu...
Dr. Fifi membolehkan kita bebas jaga hari minggu dan senin, jadi yang jaga hari minggu, senin, sabtu pagi dan sore dipindah ke hari selasa, rabu, kamis dan jum'at...
Horeeee...jaganya jadi rame-rame...Ayo manfaatkan...manfaatkan...mumpung rame, seru kan...
Buat yang MANIAK TINDAKAN...silahkan nikmati tindakan sepuasnya pas libur...
Ya uwes ah....
Sekian dan terima kasih....

Dims Al Qassam

Senin, 09 Februari 2009

Antara Harapan dan Doa

Kayakinan kita menggerakkan kehidupan…
Apa yang dilakukan duet Ibrahim-Ismail menunjukkan Totalitas Keyakinan, ia tak mempertanyakan lagi kenapa ini harus dilakukan, tak lagi menawar perintah dan tak lagi mempertimbangkan perasaan. Yang ada hanyalah…Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi dan Allah Maha Berkehendak. Allah pasti punya rencana ajaib dibalik semua ini. Dan benar, rencana Allah memang ajaib.

Apa yang terjadi pada para penyihir di zaman nabi Musa menunjukkan keyakinan pula. Allah Maha Kuasa sehingga ia menunjukkan kekuasaannya sehingga para penyihir itupun mendapatkan hidayah serta bertobat langsung saat itu juga. Pun terbelahnya laut merah, tiada pernah musa mempertanyakan "untuk apa aku pukulkan tongkatku ke air ya Allah?" karena ia yakin Allah punya rencana luar biasa dibalik perintahNya.

Maka keyakinan itu semua dibangun dengan harapan…
Nabi Ibrahim tentunya punya pengarapan bahwa Allah akan memberi petunjuk yang lebih indah dari bayangannya.
Para penyihir zaman Nabi Musa tentunya berharap Allah mengampuni kemusyrikan mereka. Sekalipun akhirnya Fir’aun membunuh mereka semua dihadapannya.
Nabi Musa pun punya pengharapan bahwa Allah akan menyelamatkan dirinya beserta kaum "tukang ngeluh" Bani Israil.

Maka diantara harapan-harapan ada doa…
Semua pelaku keyakinan, semua pemilik harapan akan menyandarkan semuanya bukan pada hal yang terlihat, karena mereka sadar bahwa yang terlihat tentunya lemah. Bahkan penguasa kaya raya pun tak akan mampu berbuat apa-apa tanpa bantuan anak buahnya.
Maka para pendoa itu menyandarkan harapannya pada sesuatu yang bahkan seorang atheis sekalipun mengatakannya, “Oh my God…”, “Ya Tuhanku…”.

Doa adalah kekuatan terbesar di muka bumi…kekuatan yang mengalah kan pasukan Romawi, Persia dan pasukan kafir Quraisy saat perang Badar dan Khandak.

Maka besarkan doa…
Nabi Sulaiman pernah berdoa, “Ya Allah jadikan kerajaanku ini tidak ada lagi yang menandingi kebesarannya setelahku”, maka Allah anugerahkan kepadanya bahasa hewan, bahasa Jin dan juga bahasa angin sehingga kerajaannya meliputi seluruh kerajaan itu dan tak ada yang menandinginya.
Maka kini tak ada lagi alasan untuk tidak berdoa yang besar untuk sesuatu yang besar…karena kita sama-sama tahu bahwa Allah Maha Besar dan Maha Mengabulkan permohonan.

Allahumma, jadikan ikhtiar hamba ini sebagai salah satu jalan membangun kembali peradaban Islam. Allahumma Aamiin.

Dims Al Qassam

Lelaki Sejati



Zaman khalifah Umar bin Khatab ada sebuah cerita menarik, sebuah kisah yang akan sedikit mengajarkan kita bagaimana menjadi lelaki sejati…atau merubah paradigma awal kita tentang arti lelaki sejati.

Seorang pemuda kaya yang berangkat dengan berbagai persiapan untuk umrah ke Mekah dengan mengendarai untanya. Ditengah perjalanan ia menemukan suatu tempat yang ditumbuhi pohon kurma dan rumput, kantukpun datang dan ia pun kemudian terlelap dibawah sebuah pohon diantara hamparan rumput hijau nan segar. Tapi ternyata ikatan unta yang ditungganginya ternyata lepas dan menyebabkan unta itu pergi kesana kemari. Kemudian masuklah unta itu ke sebuah kebun, memakan apa yang ada didalamya lalu merusak apa yang ada didalamnya. Seorang kakek, pemilik kebun itu, datang dan mencoba mengusir si unta. Tapi apa daya ia tak mampu berbuat apa-apa sehingga terpaksa membunuh unta tersebut.

Demi melihat untanya mati saat ia terbangun, pemuda itu marah dan setelah mendapat penjelasan sang kakek, pemuda itu memukul sang kakek hingga tewas seketika. Sesal baru datang belakangan dan ia berniat kabur.Dua anak sang kakek datang tepat sebelum pemuda itu kabur dan langsung menangkapnya. Lalu mereka membawa sang pemuda kehadapan Amirul Mukminin Umar ibn Khatab. Pengadilanpun digelar, dan pemuda itu dijatuhi hukuman karena iapun mengakui perbuatannya, “tak ada yang dapat kulakukan sealain menjalankan hukum Allah” kata Umar. Akhirnya pemuda itu minta 2 hari untuk pulang ke kampungnya untuk membayar hutang-hutangnya.

Amirul Mukminin meminta ia menghadirkan penjamin untuk menggantikan dirinya di-qishash jika ia tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan. Sayang saat itu tak ada yang dikenalnya karena ia orang baru di tempat itu.
“Biar aku yang menjadi penjaminnya…” kata Abu Dzar Al Ghifari
“Apa kau akan menjadi penjaminnya wahai Abu Dzar, wahai sahabat Rasulullah?” Tanya Umar
“Iya…aku yang akan menjadi penjaminnya.” Kata Abu Dzar

Hari pelaksanaan hukuman tiba dan semua orang menunggu kepastian. Dari jauh tampak seseorang memacu kudanya ke arah kerumunan. Sosok yang mendekat itu ternyata pemuda terdakwa.

Sebelum pelaksanaan hukuman Amirul Mukminin bertanya pada pemuda itu. “Hai pemuda, kenapa kamu kembali padahal kamu dapat meloloskan diri dari maut?”
“Aku datang kemari agar orang-orang tidak berkata, tidak ada lagi lelaki sejati yang menepati janjinya dan agar orang-orang tidak berkata tidak ada lagi lelaki pemberani yang bertanggung jawab di kalangan umat Muhammad SAW” jawab pemuda itu.
Lalu Umar bertanya pada Abu Dzar, “Lalu mengapa kau begitu yakin menjadi pengganti pemuda ini padahal kau belum kenal sama sekali dengannya?”
“Aku melakukan itu agar tidak ada orang yang berkata tidak ada lagi lelaki jantan yang mau berkorban untuk saudaranya seiman dikalangan umat Muhammad SAW” jawab Abu Dzar
Terdengar suara seorang pemuda dari dua orang yang menuntut “Sekarang giliran kami wahai Amirul Mukminin, pemuda itu sudah kami maafkan dan kami tidak lagi mengharapkan apa-apa darinya. Dan kami lakukan ini agar tak ada orang yang berkata tidak ada lagi orang yang lapang dada memaafkan kesalahan saudaranya seiman diantara umat Muhammad SAW”

Luar biasa urusan ini…luar biasa hikmah cerita ini. Selama ini kita memiliki penilaian murahan tentang arti lelaki sejati. Selama ini kita menilai lelaki sejadi hanyalah, lelaki yang berpostur ideal, dada dan bahu bidang, penghasilan tinggi, menawan hati banyak wanita, yang kuat ketika bertarung, yang sanggup mengahisap berbatang-batang rokok setiap harinya, yang punya banyak harta, mobil mewah, dan lain lain yang ternyata semuanya ukuran dunia.
Namun kisah tadi menceritakan pada kita bahwa sejatinya lelaki itu lebih dari memiliki dunia. Mereka memiliki hati yang kuat, azzam yang kuat dan mereka punya Allah dalam hatinya sehingga ati mereka kuat dalam ukhuwah.

Ada tiga kriteria lelaki sejati, yaitu:
1. Lelaki sejati adalah lelaki yang menepati janji dan bertanggung jawab
2. Lelaki sejati adalah lelaki yang mau berkorban untuk saudaranya
3. Lelaki sejati adalah lelaki yang berlapang dada memaafkan saudaranya

Kini, mari kita evaluasi diri, apa nilai sejati bagi para lelaki? Serendah duniawikah atau setinggi surga.

Dims Al Qassam

Sabtu, 07 Februari 2009

3 Ikatan Setan

Alangkah ruginya meninggalkan waktu sepertiga malam...
Alangkah ruginya saat kau terbangun pada pukul 03.30 dini hari, bangun yang memang engkau rencanakan atau tidak sekalipun, kau laksanakan niat tulus itu dengan men-set jam waker pada pukul 03.30. Namun saat kau terbangun, kau lupa penatalaksanaan cara membuka 3 ikatan setan dari lehermu.

1. Ikatan pertama yang akan terbuka dengan menyebut asma Allah.
2. Ikatan kedua yang akan terbuka dengan mengambil air wudhu
3. Ikatan ketiga yang akan terbuka dengan menunaikan sholat

Sayang sekali jika kita melewatkannya...
Seandainya terbukanya mata kita kemudian hati kecil telah menginginkan tubuh bergerak namun tak bisa, maka lakukan saja tips diatas, niscaya...pagimu akan terasa segar, rejekimu akan lancar, bahkan mengguyurkan air dingin keatas kepala akn sangat menyenangkan.

Dims Al Qassam