Jumat, 04 Desember 2009

Yang Datang Dari Arah Yang Tak Disangka-sangka

Kesallll...udah ketik panjang-panjang dengan penuh kesulitan, hilang dalam sekejap...kesallll...ya sudahlah, mungkin Allah ingin melindungi dari sesuatu...Ya Rahman, bantu aku bersihkan hati...

Sabtu, 03 Oktober 2009

Ilmu Ikhlas part 2

Adzan Magrib sudah lewat 45 menit yang lalu.
Pun air wudhu telah membasuh wajah, serta kening ini telah menyentuh lantai menyembah Tuhan Yang Satu-Satunya...
Doa-doa telah mengangkasa dan satu diantaranya adalah supaya Allah karuniakan kelapangan hati dan keikhlasan dalam jiwa ini.

Dalam kepala ini tetap terbesit rasa harus bisa ikhlas. Kalau tidak bisa maka belajarlah untuk bisa ikhlas. Bahkan paksakan untuk IKHLAS...PAKSA terus...

Yang sedang kufahami kini adalah bahwa hidup ini terus berjalan dengan berbagai warnanya.
Kadang Allah beri kesulitan, maka ikhlas menjalaninya dengan sabar.
Kadang Allah beri kenikmatan, maka ikhlas menjalaninya dengan syukur.

Kini Allah mungkin sedang memberiku sebuah sarana untuk kembali belajar. Ada sesuatu yang rasanya ia lancarkan, dan mudahkan layaknya aliran sungai yang mengalir dengan riak dan ombaknya. Maka Allah mulai mengajariku untuk mengikhlaskannya, dan menyandarkannya hanya padanya...sungguh...ujian kesenangan lebih melenakan dan tampaknya syetan bisa dengan mudahnya ikut nangkring di pundak kita sambil mengarahkan jalan kita yang secara perlaha ia belokkan ke jalan yang -demi Allah- tidak ada ketenangan hati di dalamnya...na'udzubillah. Maka ketahuilah, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik dimata Allah. Dan yang menurut kita buruk, belum tentu buruk di mata Allah. Sungguh, tiada tempat berharap selain pada Allah. Tidak sekalipun pada manusia terbaik...

Dosa itu adalah yang syak di hati dan tidak akan pernah memberikan sedikitpun ketenangan hati, meski setiap orang memberi fatwa yang mendukung yang syak itu...

Sekarang lagi adzan Isya...

Maka, lagi, diantara adzan Isya dan qomatnya, aku mohon...berikanlah keikhlasan...berikanlah ketenangan hati Ya Raab...beri kemudahan dan petunjuk...dan beri yang terbaik...Yang Terbaik Setiap Hari...

Allahumma 'arinal haqqa haqqa warziqnattibba'ah
Wa 'arinal baakhila bakhila warziqnajtinabah

Allahumma Aamiin...
Dimsalqassam

Rabu, 30 September 2009

Tanggung Jawab

Malam tadi aku jaga di Ruangan. Ruang rawat anak lantai satu itu, adalah tempat kami, para koas mencurahkan segala ilmu untuk memberikan apa yang kami bisa bagi para pasien, dan tentunya untuk mewujudkan harapan pada orang tua yang anaknya sakit agar lekas sembuh.

Ruangan itu panas, dan tidak ada sinyal sehingga baterai handphoneku cepat habis dan aku tidak bisa Facebook-an. Namun tak masalah, karena aku mendapat giliran jaga ruangan perinatologi, ruangan itu tidak pengap, namun panas karena didalamnya terdapat banyak inkubator untuk menghangatkan bayi. Ada 7 bayi yang harus ku periksa tiap tiga jam. Empat bayi lahir prematur, dua bayi yang sepsis, dan satu bayi dengan gangguan kongenital.

Suatu waktu aku memeriksa seorang bayi. Bayi ini dengan kelainan kongenital atresia esofagus, aku belum tahu apakah sempurna atau tidak, yang jelas, bayi ini tidak dapat minum secara normal, dan dikhawatirkan susu yang diminum akan masuk ke paru-paru dan malah menyebabkan pneumonia, padahal bayi itu sungguh manis, ia cantik.
Di sebelah bayi itu kuperhatikan ada seorang lelaki kecil, wajahnya imut-imut. Pasti ini kakaknya.

Dan ketika aku tanya, “berapa usianya de?”
“dua puluh tahun dok...” sambil mengembang senyumnya, menurutku anak ini cukup ramah, artinya lebih muda 4 tahun lah dariku.
“Ooo...ini adiknya ya?”
“Bukan dok, ini anak saya...”
“Ha...???!!!” aku berusaha meredam nada keterkejutan dari suaraku. “ooo, anaknya...?! dari kapan masuk Rumah Sakit?”
Dan pembicaraan berlanjut sambil kami jalan ke instalasi Radiologi di dekat ruang emergensi.

Aku jadi teringat cerita seorang saudara yang menikah di usia 20 tahun, atas dasar kesiapan dirinya. Ia memang matang, luar biasa matang. Ia terbina, dan ia dewasa. Aku tidak menanyakan lebih lanjut tentang kisah diri pemuda kecil tersebut. Sehingga aku ingin menyamakan saja untuk mengambil manfaat dari cerita keduanya. Bahwa, lelaki kecil itu, yang berdiri disampingku itu ternyata adalah seorang ayah dari bayi yang nafasnya sedang kuhitung. Mungkin posturnya kecil, namun visinya besar. Dialah laki-laki pemberani itu, yang memilih mengambil tanggung jawab dalam usia muda, disaat banyak orang lain memilih untuk mengambilnya dalam kemapanan yang belum pasti. Sejujurnya aku tersentak hebat.

Betul, tanggung jawab itu adalah milik tiap lelaki, namun kapan mereka mengambilnya menentukan keberanian, sekarang atau nanti? Toh bentuk dan berat tanggung jawab itu sama saja, dan yang menjadi penilaian bukanlah berat atau ringannya, namun usaha yang ada atau tidaknya usaha yang dilakukan.
Wallahu a’lam

Pukul 01.00, 4 Juni 2009 @ Nurse Station ruang rawat anak A1 RSHS, disebelah temanku Zafli yang sedang duduk tertidur diatas tumpukan status

Selasa, 22 September 2009

Baru mulai lagi...maklum kalo jelek

Bismillahiraahmaanirrahiim...
Assalamu'alaykum semua...
Gileee, udah lama ga nulis di blog...kangennn sekali rasanya.
Sambil berbagi aja...sekarang saya lagi mudik ke Palembang. Kota ini bener deh.,..panas...tapi yang paling asik, bisa wiskul disini...
Di Palembang ada rumah nenek dan kakek, alhamdulillah semua sehat, dan dari mudik initernyata bisa ketahuan silsilah keluarga, dari mana saya berasal...
Ternyata bener dugaan saya...saya kan ada keturunan Spanyolnya...(hehehe...gmana kira-kira?)

Kalo ada yang pernah lihat status Facebook saya, "Kesabaran Insya Allah Berbuah Manis", itu benar. Waktu berangkat, selama di mobil banyak denger cerita juga berbagi cerita. Kami berangkat berenam, dalam mobil Panther Grand Bravo yang sebetulnya muat paling nyaman 4 orang. Pengap minta ampun dengan isi Ayah, Ibu, Saya, Hasbi, Ifa, dan Alam. Dimulai dengan cerita Hasbi yang sempat tersandung masalah hukum di bandung, sebetulnya bisa dibilang "dikerjain orang" sih... soalnya dia serempetan sama orang, terus sama-sama jatouh, bahkan wajah hasbi semper kena angkot (katanya), lalu karena orang yang satu lagi pernah kecelakaan, jadi dia ketakutan terjadi apa-apa dengan dirinya, (memang sebelumnya pernah patah tulang), tapi sebetulnya mah nggak apa-apa. Lalu semenjak itu masalah bertambah-tambah. Belum musti bulak-balik ke rumah saki, ngejengukin orang itu, sampai STNK ditahan dan bahkan setelah itu mau diperas oleh pak P****i. Intinya semuanya serba sulit deh... Tapi katanya, semua nggak ditanggapi dengan emosi, justru dengan kesabaran, semua jadi beres res res...Alhamdulillah...dan saya bilang, "Udah Dik bilang aja ke orang itu, "setelah ini tidak ada lagi hubungan antara kita. Kalo kita ketemu, anggap aja nggak kenal. Pegilah kau setannnn...."", dan hasbi hanya ketawa...Dia tampak dewasa sekarang.

Dan kesabaran itu berbuah manis pula ketika kita ngantri naik kapal Ferry. itu sumpah ya, udah sampai di merak jam 10 pagi, baru naik kapal jam 3 sore. Masya Allah, AC mobil udah nggak mempan lagi melawan panasnya matahari, akhirnya kita bersabar lagi...abis apa lagi yang bisa dilakukan selain itu.

Tapi bener lho yang namanya kesabaran berbuah manis itu emang terjadi. Syukur-syukur kita bisa dapet tempat parkir di lantau 2 kapal Ferry, yang banyak angin, dingin, nggak pengap dan terang. Nggak perlu naik ke ruang kelas Bisnis dan bayar mahal untuk itu. Tapi kalo nggak dapet, minimal nggak ada rasa dongkol ataupun kesal dalam hati ini karena dapet tempat parkir di bawah, bersama para Bus, truck dan mobil besar lainnya yang mengeluarkan banyak gas beracun dan menghasilkan panas yang tetap mengalahkan efek AC.

Jadi bener, yang bikin hidup nikmat itu adalah sabar dan syukur...
Alhamdulillah...kita akhirnya sampai juga kan ke pulau Sumatera, pelabuhan Bakaheuni.

Pokoknya mudik ini enak deh...nggak bosen seperti sebelum-sebelumnya, tapi, tetap...penantian itu terasa lama, itu yang bikin deg-degan...
Ya Allah...mudahkan jalannya, baguskan pilihannya...Amiiin

Minggu, 26 April 2009

Halaqah Hari Ini - Kesatu

Suasana bagian Forensik tampak ramai dengan mereka para koass. Menunggu visum merupakan pekerjaan setiap hari bagi mereka dalam 3 minggu ini, juga guru kami. Kali ini kami berkumpul tanpa ada guru, ia perintahkan “kalau sudah bertiga, mulailah!”. Sementara diluar musholla bagian Forensik ramai, kami memulai majelis ini dengan basmalah, lalu tilawah.

Dalam hati, “Alhamdulillah, datang juga hari ini, hari Jum’at, pertemuan ini, yang paling aku rindukan”. Bergiliran satu halaman-satu halaman surat Annisa dibacakan...sejuk sekali hati ini.
Ustadz kami sedang melakukan otopsi, sehingga kami mulai agenda-agenda rutinan kami. Satu orang mulai membuka kata, diantara semangat-semangat membara para dokter muda yang sedang duduk berkeliling ini.

“Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”


Ayat itu begitu lembut mengalun dari bibirnya namun begitu kuat menghujam kedalam jiwa.

Jika diperhatikan dengan seksama, dalam ayat ini tercantum satu perintah yang diapit oleh dua perintah taqwa. Sebuah perintah untuk “memperhatikan kesiapan esok hari” diapit oleh dua perintah taqwa. Aneh kan...buat apa sih, sebuah perintah diulang dua kali dan ditempatkan secara terpisah dalam satu ayat. Pasti ada makna tersendiri dari ini.

Luar biasanya, dalam ayat ini ada perintah Allah bagi kita untuk selalu merencanakan masa depan. Tidak ada tempat untuk “gimana nanti!”, yang ada adalah “hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok”, itu artinya rencana bukan?!. Sehingga kita harus tahu apa yang kita akan lakukan esok hari. Tanyakan ke setiap orang sukses di seluruh dunia. Tanyakan apa yang akan kamu perbuat besok, lusa, dan apa visi mereka. Mereka pasti punya jawaban. Masalah ia katakan atau tidak kepada anda, ya itu lain cerita. Dan seandainya ia katakan “tidak tahu”, maka anda telah dibohongi. Percaya deh, setiap orang sukses selalu punya rencana untuk masa depannya.

Begitupun, setiap umat punya visi, dan umat Islam selalu diajarkan memiliki visi. Visi itu ia ucapkan 19 kali setiap hari, dalam rakaat-rakaan shalatnya. Ihdinashshiraatal mustaqiim, tunjukannlah kami jalan yang lurus.
Istimewanya, Allah perintahkan itu dalam Al Qur’an untuk kita umatnya. Dan perhatikan, bahwa perintah itu tidaklah berdiri sendiri, namun ia ditopang oleh dua perintah yang sama, bertaqwa. Sehingga bisa kita simpulkan, jika kita ingin menjadi muslim/muslimah sukses maka mulailah setiap planning kita dengan taqwa, kita memulainya dengan niatan ikhlas, lillahi ta’ala. Insya Allah hati kita takkan berat lekat oleh dunia, dan dunia akan datang dengan merangkak kepada kita. Bertaqwalah, lalu rencanakan masa depanmu, lalu selesaikan dan hasilkan sesuatu yang membuat kita dan banyak orang juga bertaqwa. Maka Allah-pun menutup perintah perencanaan masa depan tersebut dengan perintah taqwa lagi, sehingga dengan diat dan awal yang penuh nuansa taqwa, proses yang penuh dengan nuansa taqwa, maka hasil yang didapat-pun akan menjadi suatu penguat ketaqwaan kita.
Maka, jika ingin pintar memanage dan menentukan visi masa depan, maka bertaqwalah, jalankan perintah Allah dan jauhi laranganNya, dan jika ingin dapat bertaqwa, maka pintar-pintarlah merencanakan masa depan dengan baik. Walahua’lam.

Hingga akhir agenda, ustadz tidak kunjung datang, karena ternyata otopsi mayat itu memakan waktu yang lama. Ya sudah...kami tutup dengan hamdalah, istighfar dan doa penutup majelis, subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astagfiruka wa-atuubu ilaiih.
Semua punya harapan dan kami sadar bahwa harapan itu layaknya lilin yang nyalanya terus hidup diantara lilin-lilin yang telah padam, karena lilin harapan yang akan menghidupkan kembali lilin-lilin lain yang telah padam. Maka semua berharap, pertemuan ini menjadi barakah untuk semua, menghangatkan diri karena ukhuwah, dan menguatkan jiwa karena iman.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar...Wassalamu’alaykum WW

Dims Al Qassam, Jum’at 30 Januari 2009

Sabtu, 11 April 2009

<<<< K I M I A >>>>



Assalamu'alaykum...
Mau menyapa semua orang hari ini...minggu yang gimanaaa gitu, mau pergi ga enak, takut on call, tapi di rumah terus sepi, pada kondangan, yang menunggu di rumah hanya VeR yang belum beres dari korban KLL kemaren...kasian dia...

Barusan buka-buka Fesbuk, dan ternyata si Otonk ngaplod foto ini...uwaaa...foto yang paling keren sayanyah...(hehehe nggak ketunk). Tapi foto ini...sumpahhh, foto yang OK beuratz...mau tau nggak ini apa?

Foto ini menggambarkan masa laluku yang...mmm...apa ya? Foto ini menggambarkan pemberontakan masa lalu terhadap rezim yang sedang berkuasa...hehehehe...
Ceritanya waktu ini gw jadi si koordinator angkatan yang diperintahkan oleh para senior yang adil dan bijaksana untuk membuat foto-foto angkatan...satu foto dengan background Gunung Geulis, satu dengan background Damri di Pangdam (Pangkalan Damri) Jatinangor, satu lagi di statsion Kircon...

Nah, foto ini adalah foto yang di statsion kircon, karna kita udah beres foto-foto di depan kereta yang lewat, yang cowo-cowonya pengen foto sendiri juga...maklum jaman dahulu kamera langka dan kita mau donk diabadikan dengan kamera tersebut...dan jadilah foto ini.

Nah side storynya...kami kan banyak banget yang bawa motor, jadi kalo pulang konvoi mulu...dan akhirnya terbentuklah sebuah geng bermotor yang sangat disegani di Bandung maupun Jatinangor...namanya HMC alias Himaka Motor Club...Sampai sekarang tidak jelas siapa ketuanya...hehehe...namun, ada satu kegiatan kita bersama yang tidak pernah terlupakan...(setudaknya sama gue yang selanjutnya dimutasi ke FK).

Begini ceritanya....auuuuuuu
Suatu hari, yaitu hari minggu, kemarennya sabtu. Kita libur ni (ya eyyyaaaa lah, namanya joga hare Menggooo geto loch...), gue lupa abis ngapain (kalo ada yang inget kasi tau yah...). Barudag HMC jalan jalan ke Lembang, ke suatu tempat yang namanya...siap-siap...namanya adalah "Cafe I Love You" (dibacanya Ai Lop Yu)...hehehehe, kape yang sangat eksotis nan menawan, disuguhi pemandangan yang indah dari kota Bandung dan...pemandangan sepasang sejoli yang lagi mabuk asmara mojok di handapeun lesehan urang...hahaha

Nah, apa saja yang terjadi disana? gue lupa, yang gua inget...keesokan harinya saat kita dikumpulin lagi untuk mabim dengan seragam celana bahan warna gelap, terus baju flanel yang kotak-kotak itu loh...ato kemeja polos warna putih (stelan ospek pisan yah...), datanglah tiga panitia yang sangat populer diantara mereka. Bagi kami mereka adalah malaikat penolong (mata n mulut gue ga bisa diliatin ya...??), Teh Dae, Kang Opik, n Kang Riza (semua nama samaran, percaya deh ama gua...). Terus mereka duduk di bangku depan kami, sementara kami duduk di lantai (maklum...), tiba-tiba ada salah satu dari mereka nanya.
"Adek-adek...kemaren pada kemana?"
"(**&*&%$^%$$*)_(&$%^)" jawabannya macem-macem...
"Terus siapa yang ke Lembang?"
Haaa...tau dari mana? mulai gatel nih kepala gara-gara ketombe kena keringet
"Kafe apa namanya mas?" si kang Opik nanya ke gue...nah, ini yang bikin gua jadi gemeteran
"Apa ya...?" gua pura-pura lupa...
"Ai Lop Yu lain?"tanyanya lagi...terus dilanjutkan..."Kenapa ga semuanya kesana? kalian nge-gang ya?"
Haaaaaa.....semua orang yang ke kafe I lop yu, terperangah...kaget dan bertanya-tanya..."mengapa ini bisa terjadiii??? tidaaak, aku kotooorrrr...." sambil lari ke kamar mandi terus ngidupin shower terus mandi pake baju...
Halo halo halo....
"Nggak kang...bla-bla-bla" berbagai alasan diutarakan untuk memperkuat bahwa kami emang kebetulan aja bareng kesana dan lain-lain...

Intinya...hari itu, kami diomongin ini itu gara-gara kami ke kafe Ai Lop Yu...Aduuh, parah pisan...ampe dibahas...sayang ga ada fotonya...da kafe Ai Lop Yu teh tempatnya nggak bangeeeet...

Kalo inget itu, yang ikut ke Kafe Ai Lop Yu pasti ngakak...gimana nggak, kita nggak nyadar ternyata panitia mabim juga punya mata-mata...terus semua gerak-gerik kita diawasi...jangan jangan...saat aku mandi juga diawasi dan direkam...tidaaaaakkkk....aku kottoooorrrrr...huhuhu...

Ya udah ah...mudah-mudahan tetep inget satu sama lain barudag Kimia 2002...
PS: itu foto tahun 2002 lho, gue-nya awet muda...
I miss u All...
Dims Al Qassam

Rabu, 08 April 2009

Hari ke-4 Forensik : Pelajaran Pertama

Bismillahirrahmanirrahiim...

Bangun pagi, jam 5 ditelepon Pandu dan Ikhsan "Mas...On call..."
"Uwaaaatttttt, udah oncall lagih...??!!!"
Padahal tadi malam aku baru beres otopsi jam 10 malem dan baru sampai rumah jam setengah 12 dan baru tidur jam 1an... WAW...emejing...

Hari ini hari ke-4 di Forensik dan sudah ada 30 mayat yang diotopsi di forensik...
Selama 4 Hari ini sejujurnya rasanya "tegang-tegang gimanaa gitu...", kalau kita mau belajar, banyak juga pelajaran yang bisa diambil...

Pelajaran kali ini...
Teman-teman suka becanda kan?, sama...aku juga suka...teman-temanku juga...
Kalau jadi aku, teman-teman juga pasti heran, kenapa kelompok sebelumnya jenazah yang datang ke forensik untuk diotopsi sedikit, sedangkan ketika kelompokku datang, hari pertama saja sudah 24 mayat, dan hingga hari keempat sudah 30 mayat...
Mau dijadikan apakah berita ini, suatu penyesalan atau kenangan? ya pilih saja mana yang akan jadi kue paling enak di masa depan.

Ada statement terkenal yang aku dengar ketika tiba-tiba ada banyak jenazah untuk diotopsi pas kebetulan kami baru masuk...
"Ni di kelompok kalian ada yang pembawaan nih..."
"Hehe...iya nih, siapa ya???" kataku...

Terusss aja statement itu ada, hingga hari keempat ini dan kepercayaan itu teru menerus dipupuk...
Awalnya biasa saja, lama-lama jadi...
Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok
Tiba-tiba aku mengkhawatirkan sesuatu, apa yang terjadi jika semua orang menyakini itu, bahwa memang kami yang menyebabkan datangnya mayat yang banyak ini. Padahal saya yakin, sebetulnya sudah pada tahu bahwa rizki, jodoh dan MAUT ada di tangan Allah.

Aku percaya, kalo temen-temen itu bercanda, dan aku cuma mencoba mengingatkan buat siapa saja yang sudah lewat forensik, sedang di forensik ataupun yang akan masuk forensik...tidak ada seorangpun makhluk termasuk manusia yang menyebabkan banyaknya jenazah yang harus diotopsi di FORENSIK...so, becandanya jangan keterusan ya...

Nah itu baru pelajaran kedua yang kudapat selama di Forensik...gila ya...banyak banget yang bisa dipelajari dari kematian...

OK...udah ya...mau nyontreng dulu...
Dims Al Qassam

Senin, 06 April 2009

Bandung, Hari Pertamaku di Forensik

Hari ini hari pertamaku stase di bagian forensik. Tau kan forensik, salah satu cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan mayat, mayat dan mayat. Otopsi, visum dan lain-lain. Tapi ada juga ketang yang bukan mayat, namanya visum hidup.

Hari ini adalah hari pertama di bagian forensik dan hari ini mungkin tak akan aku lupakan seumur hidup. Apalagi oleh temanku Puput. Hari ini Puput ulang tahun. Tentunya dia sangat senang, hari ini hari istimewa buatnya. Dan hari ini mungkin dia mendapat hadiah yang luar biasa.

Pagi ini aku sibuk dengan masker dan sarung tangan otopsi yang aku jual kepada teman-temanku...yang lain sibuk dengan obrolan masing-masing karena hari ini hari pertama kami di Forensik, belum terbayang apa yang akan dilakukan. Pukul 09.30 aku di-sms, "mas, sms siapa ini mas..." ups, bukan yang itu... yang ini yang bener "Lo dimana?kt mo nonton di blitz, puput traktir.Mo ikt ga?"
"lg ngambil sarung tangan.mau ikuuuuuut..." jawabku
Akhirnya aku berangkat.

Cerita jujur aja ya...kami pergi jalan-jalan dengan sangat santai...entah apa yang ada di kepala...nekat...kalau ada on call kan dalam waktu 15 menit harus sudah ada di bagian, tapi kami tetep nekat. Kami nonton bioskop, film yang cocok ditonton untuk anak balita, cerita tentang anak yang bentuk pikirannya autistik n kayaknya prognosis Skizofrenia-nya ad functionam ad malam. Aku rasa di bioskop itu semua orang memiliki harapan sama..."cepatlah berakhir film anak sakit ini, aku mulai gila..."

Akhirnya film beres...senangnya...bahkan anak balita pun senang...
Kami lanjut makan bareng di de Cost (bener ga gini nulisnya???), makannya sederhana aja, nasi goreng sifud...saat itu, terlintas pikiran "jorok", "kenapa ga ada on call ya?"...upas...itu ga boleh...jangan sompral...
Dan kami melanjutkan makan hingga pukul 14.45, suapan terakhir dan handphone Budi, pak chief coass kami, bergetar...

"Teman-teman, ada kecelakaan, pesawat jatuh di Husein. Siap-siap!!!"

Jedder...serasa tersembar petir...baru aja aku membayangkan untuk kembali ke forensik, lalu absen pulang, lalu pulang dan menikmati rumah...

Kami segera ke meluncur ke RSHS, ke bagian forensik, solat Ashar dan setelah itu diperintahkan untuk berangkat ke RS Salamun Bandung.

05.00 kami sampai di RS Salamun...
Kaget...Dihadapanku berjejer kantung kantung jenazah, dengan ceceran darah disekitarnya...dan kerja pertamaku adalah melabel kantung-kantung itu...Cerita jujur aja ya, ini kan kali pertama aku di forensik. ketika memasang label-label tersebut, aku gemetar...gemetar...

Labelling selesai pas saat magrib, lalu aku bersama Yuli yang sudah pucat dan Ikhsan yang mmm...(entahlah) lanjut masuk ruang otopsi. Ya Allah, jujur aku takuuut sekali. Padahal disana ramai...

Saat kantung terbuka, barulah terbayang sedahsyat apa kejadiannya...yang ini tak perlu diceritakan ya...heuheu...

Semua yang ada di otakku hanyalah...

"Ya Allah ya Tuhanku, mohon ampun atas segala dosa-dosaku. Di hadapanku ini ada hambaMu yang dulu utuh, ia bernafas, ia berfikir, kadang ia bersalah. Namun kini, ia hanyalah seonggok benda campuran daging, tulang, kulit, rambut dan darah. Mungkin saja aku nanti seperti itu, yang jelas aku akan mati. Hanya satu yang kuharap, matikan aku dalam keadaan baik, khusnul khatimah."

Mati itu keniscayaan, ia pasti datang, maka bukan takut padanya yang kita pupuk, namun persiapan untuk menghadapinya yanfg kita tumbuhkan.

Kepada puput aku bilang, "Put, hadiah ultah lo berkesan ga? ini 'the nice first day for me' "
"Iya..." katanya
"Mudah mudahan dijadikan pengingat ya, bahwa bertambahnya angka usia berarti berkurangnya jatah hidup di dunia, berkurangnya umur kita."

Kalau saat hari lahir dirayakan, lalu kita dihadapkan pada kematian, maka apa yang kita pelajari?
Kalau kita pintar dan cerdas, maka kita sadar bahwa bertambahnya usia artinya makin dekat dengan kematian.

Akupun begitu. Jadi ingat bahwa diri ini kotor oleh dosa. Banyak dosa... Astaghfirullahal'adziim

Otopsi selesai. Tapi kerja kami belum selesai. Sampai saat ini-pun kami masih di dalam ruang rapat RS Salamun. Entah pukul berapa akan selesai...

RS Salamun-Bandung
23.45

Dims Al Qassam

Selasa, 31 Maret 2009

You know what...
Gua lagi di ruang residen psikiatri ni. Ada Resource Person Session dari seorang konsulen senior...uwow...

Senin, 30 Maret 2009

Hujan di Sore Itu

“Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana”
Al Anfal, 8:11


Malam itu hujan deras. Malam itu malam Jum’at. Malam itu malam Ramadhan. Malam itu malam perang badar. Allah menurunkan hujan deras dehingga pasukan musyrik basah kuyup dan menghambat mereka untuk maju. Mereka merasakan kedingingan, kesal dan kesulitan karena merasakan berbagai kesulitan. Namun berbeda, bagi pasukan muslim, hujan itu seakan membersihkan mereka dan menggosok daki-daki syetan dari diri mereka. Bumi menjadi kesat, pasir menjadi kuat, pijakan kaki mereka mantap, tempat mereka menjadi rata dan hati mereka bersatu. Malam itu Rasulullah yang tercinta lebih banyak mendirikan sholat, penuh munajat, memohon pada Allah SWT akan kemenangan. Sementara orang-orang Muslim lainnya tidur dengang nyenyaknya seakan langit menyelimuti, alas pasir serupa permadani bulu domba nan nikmat hingga Allah menyempaikan kabar gembira bagi mereka keesokan harinya.

“(Ingatlah) ketika Allah menjadikan kalian mengantuk sebagai suatu penentraman dariNya, dan Allah menyrynkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian dengan hujan itu dan menghilangkan dari kalian gangguan-gangguan syetan dan untuk menguatkan hati kalian dan memperteguh dengannya telapak kaki (kalian)”
Al Anfal, 8:11


Begitupun sore itu. Sore itu Hujan deras. Sore itu kampanye terakhir. Sore itu semangat begitu membahana, mengisi langit kota Bandung. Sore itu kami dalam sebuah ikhtiar yang suci. Berdasarkan niat mulia, membersihkan negeri ini dari berbagai pengotor. Dari pemimpin yang dzalim, dari pemimpin yang pencuri, dari pemimpin yang tidak amanah, dari pemimpin yang suka maksiat. Sore itu adalah dakwah yang menyeru kepada cahaya terang, ditengah gelapnya dunia.
Pukul 12 awan mendung mulai menggelayut di langit bandung. Dan gumaman yang terdengar seakan melemahkan.
“Ya...hujan euy...”
Tidak, sekali-kali tidak saudaraku, sekalipun Allah menurunkan hujan maka Allah akan membersihkan kita, dan menunjukkan kita pada kesejukan hati, memisahkan kita dari kaum munafik, menunjukkan pada dunia bahwa hujan ini justru menguatkan kita.
Seandainya panas, itupun takkan menyurutkan langkah kita untuk terus berjuang, untuk terus menyeru. Karena sesungguhnya Allah punya rencana yang indah untuk kita.
Dan itu terbukti saudaraku, hujan tidaklah makin kecil, bahkan makin besar. Namun apa yang kita lihat disana? Tidak ada langkah surut, pergi berlarian, kocar-kacir mencari tempat perlindungan. Karena hati kita sudah Allah kuatkan dengan sebuah komitmen keikhlasan, Allah bersihkan hati kita dari kelemahan dan kemunafikan. Maka apalah artinya tetesan hujan dibanding kobaran semangat. Justru ia akan menjadi uap yang membumbung tinggi mengangkasa, sehingga manusia melihat dan berseru “Subhanallah...Maha Suci Allah yang telah mempersatukan hati-hati kaum Muslimin”.
Allah turunkan hujan, untuk membersihkan hati kita, menguatkan hati kita, menyatukan hati-hati kita, sekaligus merontokkan kesombongan musuh-musuh Allah, serta menciutkan hati-hati mereka.

“Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir”
Al Anfal:12


Wassalam
Dims Al Qassam

Sabtu, 28 Maret 2009

Transformer



You still fight for the weak, that's why you lose
Megatron - Trasformer

Jadi inget, film Transformer...yang baru gua tonton kemaren untuk pertamakalinya. Hehehe...telat yah...gapapa lah.
Waktu Megatron betarung sama Optimus Prime, keluar tuh kata-kata kayak gitu dari Megatron dan akhirnya, Megatron tuh yang kalah, bukan Optimus Prime...

Sebetulnya itulah yang terjadi di dunia ini. Kenyataannya, siapa yang membela yang lemah, dialah yang menang. Siapa yang membela kebenaran maka dialah yang menang. Siapa yang bertahan dari gempuran berbagai fitnah dan kesulitan maka dialah yang menang. Bukankah yang menang itu adalah yang paling kuat bertahan...seperti apa yang terjadi juga pada film Children of Heaven, saat Ali bertahan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hhh...sebetulnya banyak hikmat terserak ya di dunia ini...bahkan dari film-film bikinan orang lain yang tak tahu ada hikmah tersebut.

Kembali ke laptop...Rasulullah SAW pernah berkata tentang makna kekuatan sebenarnya. "Tidaklah dikatakan kuat orang yang hebat dalam bergulat, tapi yang kuat adalah yang mampu menahan amarahnya" dan itulah yang selalu ditunjukkan oleh orang-orang yang membela kebenaran dan orang-orang yang lemah, dan dijamin Allah Maha Tahu, dan ia Maha Berkehendak, sehingga dengan Mudah orang-orang bermental seperti Optimus Prime dapat mengalahkan orang-orang seperti Megatron. Pemerintahan yang kuat dalam cobaan dapat bertahan daripada pemerintahan yang tak tahan godaan harta, tahta dan wanita. Siapa yang membela kebenaran akan bertahan atas fitnah apapun yang menyerbu...

Yeah...semua mudah dalam hidup ini selama kita berpegang pada jalan kebenaran...Jalan yang telah diajarkah Rasulullah melalui binaan Allah SWT.

Ya wis ah...pake laptop orang niy...
Wassalam
Dims Al Qassam )i(

Minggu, 15 Maret 2009

Wue...gw skr lg masuk bagian jiwa...

Aneh siy bagian ini...tp adaa aj ceritanya. Macem2 aj...

Temen2 gw bnyk yg lg kompre...smg pada dimudahkan deh...

Sabtu, 14 Maret 2009

Harapan

Harapan tanpa iman
Adalah kekecewaan yang menunggu waktu
Kebahagiaan tanpa barakah
Bagai bayang-bayang tanpa cahaya

Assalamu'alaykum...

Baru baca lagi bukunya Salim A Fillah, terus nemuin kata-kata dahsyat kayak diatas. Semoga bisa jadi pencerah hati untuk semua yang baca.

Dims Al Qassam

Selasa, 10 Maret 2009

The Doctor...

Karakteristik dokter = mujahid
Sore itu di suatu kegiatan mukhayam tarbawi seorang akh berkata dengan nada keluh 'belum satu jam istirahat makan kok udah dipanggil'
Sang murobbi dengan bijaksana menjawab 'musuh bisa dtg kapan saja akh,mungkin antum pernah mengalami pendidikan seperti ini sblumny,tp berbeda kondisi perang dengan kondisi jalan2 d alam'
Tertegun ikhwan td dgn jawabn sang guru yg membungkam tapi menenangkan hati,sungguh hati ini jd ikhlas dgn kondisi seperti itu.
Mari kita mengingat hanzalah,sang pengantin baru yg diperebutkan bidadari.ia adalah seorang pemuda yg tengah memadu kasih selepas kerindua pd prnikahanny.lalu panggilan itu dtg,genderang ditabuh dan panji dikibarkan.maka brangkatlah ia tanpa ba-bi-bu.diserahkanny sang istri hanya pd Allah sang pemilik jiwa.ia pun maju dengan semangat berkobar hingga syahid menjemputny.Allahu Akbar.
Dunia kedokteran juga memiliki karakteristik yg sama.betapa tidak,ketika ada pasien datang kapanpun waktunya harus ditangani.ketika malam mengantung,langit seolah selimut hangat,kemudian pintu diketuk tergesa dan didepannya berdiri seorang bapak tua menemani cucuny yg tampak mulai kebingungan dilanda demam.berat memang,mengesalkan,'kenapa ga dr tadi sore',tapi mau tak mau seorang dokter hrs menanganinya.disinilah diperlukan sebuah kata ikhlas sehingga tak sia2 smua lelah,kantuk,atau keringat bahkan darah.hingga suatu ketika seorang dokter muslim tewas dalam tugas ketika ia harus mengantarkan pasien mnuju rs t'dekat dgn fasilitas memadai,smoga Allah membersamainy dengan para syuhada.

Kamis, 19 Februari 2009

Today is...

Hari ini sangatlah...entahlah...
gw datang telat, rasanya ga enak walopun ga ada sanksi apapun...
sekarang udah minggu ke-7 jadi koas IPD...
Banyak sekali yang numpuk di kepala en serasa sulit nyelesein satu-satu...
Penat...
Ni pengumuman aja buat Koas IPD...
Jadi jaga terakhir kita itu hari jum'at minggu ke-9
Trus kita soca hari selasa dan rabu...
Dr. Fifi membolehkan kita bebas jaga hari minggu dan senin, jadi yang jaga hari minggu, senin, sabtu pagi dan sore dipindah ke hari selasa, rabu, kamis dan jum'at...
Horeeee...jaganya jadi rame-rame...Ayo manfaatkan...manfaatkan...mumpung rame, seru kan...
Buat yang MANIAK TINDAKAN...silahkan nikmati tindakan sepuasnya pas libur...
Ya uwes ah....
Sekian dan terima kasih....

Dims Al Qassam

Senin, 09 Februari 2009

Antara Harapan dan Doa

Kayakinan kita menggerakkan kehidupan…
Apa yang dilakukan duet Ibrahim-Ismail menunjukkan Totalitas Keyakinan, ia tak mempertanyakan lagi kenapa ini harus dilakukan, tak lagi menawar perintah dan tak lagi mempertimbangkan perasaan. Yang ada hanyalah…Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi dan Allah Maha Berkehendak. Allah pasti punya rencana ajaib dibalik semua ini. Dan benar, rencana Allah memang ajaib.

Apa yang terjadi pada para penyihir di zaman nabi Musa menunjukkan keyakinan pula. Allah Maha Kuasa sehingga ia menunjukkan kekuasaannya sehingga para penyihir itupun mendapatkan hidayah serta bertobat langsung saat itu juga. Pun terbelahnya laut merah, tiada pernah musa mempertanyakan "untuk apa aku pukulkan tongkatku ke air ya Allah?" karena ia yakin Allah punya rencana luar biasa dibalik perintahNya.

Maka keyakinan itu semua dibangun dengan harapan…
Nabi Ibrahim tentunya punya pengarapan bahwa Allah akan memberi petunjuk yang lebih indah dari bayangannya.
Para penyihir zaman Nabi Musa tentunya berharap Allah mengampuni kemusyrikan mereka. Sekalipun akhirnya Fir’aun membunuh mereka semua dihadapannya.
Nabi Musa pun punya pengharapan bahwa Allah akan menyelamatkan dirinya beserta kaum "tukang ngeluh" Bani Israil.

Maka diantara harapan-harapan ada doa…
Semua pelaku keyakinan, semua pemilik harapan akan menyandarkan semuanya bukan pada hal yang terlihat, karena mereka sadar bahwa yang terlihat tentunya lemah. Bahkan penguasa kaya raya pun tak akan mampu berbuat apa-apa tanpa bantuan anak buahnya.
Maka para pendoa itu menyandarkan harapannya pada sesuatu yang bahkan seorang atheis sekalipun mengatakannya, “Oh my God…”, “Ya Tuhanku…”.

Doa adalah kekuatan terbesar di muka bumi…kekuatan yang mengalah kan pasukan Romawi, Persia dan pasukan kafir Quraisy saat perang Badar dan Khandak.

Maka besarkan doa…
Nabi Sulaiman pernah berdoa, “Ya Allah jadikan kerajaanku ini tidak ada lagi yang menandingi kebesarannya setelahku”, maka Allah anugerahkan kepadanya bahasa hewan, bahasa Jin dan juga bahasa angin sehingga kerajaannya meliputi seluruh kerajaan itu dan tak ada yang menandinginya.
Maka kini tak ada lagi alasan untuk tidak berdoa yang besar untuk sesuatu yang besar…karena kita sama-sama tahu bahwa Allah Maha Besar dan Maha Mengabulkan permohonan.

Allahumma, jadikan ikhtiar hamba ini sebagai salah satu jalan membangun kembali peradaban Islam. Allahumma Aamiin.

Dims Al Qassam

Lelaki Sejati



Zaman khalifah Umar bin Khatab ada sebuah cerita menarik, sebuah kisah yang akan sedikit mengajarkan kita bagaimana menjadi lelaki sejati…atau merubah paradigma awal kita tentang arti lelaki sejati.

Seorang pemuda kaya yang berangkat dengan berbagai persiapan untuk umrah ke Mekah dengan mengendarai untanya. Ditengah perjalanan ia menemukan suatu tempat yang ditumbuhi pohon kurma dan rumput, kantukpun datang dan ia pun kemudian terlelap dibawah sebuah pohon diantara hamparan rumput hijau nan segar. Tapi ternyata ikatan unta yang ditungganginya ternyata lepas dan menyebabkan unta itu pergi kesana kemari. Kemudian masuklah unta itu ke sebuah kebun, memakan apa yang ada didalamya lalu merusak apa yang ada didalamnya. Seorang kakek, pemilik kebun itu, datang dan mencoba mengusir si unta. Tapi apa daya ia tak mampu berbuat apa-apa sehingga terpaksa membunuh unta tersebut.

Demi melihat untanya mati saat ia terbangun, pemuda itu marah dan setelah mendapat penjelasan sang kakek, pemuda itu memukul sang kakek hingga tewas seketika. Sesal baru datang belakangan dan ia berniat kabur.Dua anak sang kakek datang tepat sebelum pemuda itu kabur dan langsung menangkapnya. Lalu mereka membawa sang pemuda kehadapan Amirul Mukminin Umar ibn Khatab. Pengadilanpun digelar, dan pemuda itu dijatuhi hukuman karena iapun mengakui perbuatannya, “tak ada yang dapat kulakukan sealain menjalankan hukum Allah” kata Umar. Akhirnya pemuda itu minta 2 hari untuk pulang ke kampungnya untuk membayar hutang-hutangnya.

Amirul Mukminin meminta ia menghadirkan penjamin untuk menggantikan dirinya di-qishash jika ia tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan. Sayang saat itu tak ada yang dikenalnya karena ia orang baru di tempat itu.
“Biar aku yang menjadi penjaminnya…” kata Abu Dzar Al Ghifari
“Apa kau akan menjadi penjaminnya wahai Abu Dzar, wahai sahabat Rasulullah?” Tanya Umar
“Iya…aku yang akan menjadi penjaminnya.” Kata Abu Dzar

Hari pelaksanaan hukuman tiba dan semua orang menunggu kepastian. Dari jauh tampak seseorang memacu kudanya ke arah kerumunan. Sosok yang mendekat itu ternyata pemuda terdakwa.

Sebelum pelaksanaan hukuman Amirul Mukminin bertanya pada pemuda itu. “Hai pemuda, kenapa kamu kembali padahal kamu dapat meloloskan diri dari maut?”
“Aku datang kemari agar orang-orang tidak berkata, tidak ada lagi lelaki sejati yang menepati janjinya dan agar orang-orang tidak berkata tidak ada lagi lelaki pemberani yang bertanggung jawab di kalangan umat Muhammad SAW” jawab pemuda itu.
Lalu Umar bertanya pada Abu Dzar, “Lalu mengapa kau begitu yakin menjadi pengganti pemuda ini padahal kau belum kenal sama sekali dengannya?”
“Aku melakukan itu agar tidak ada orang yang berkata tidak ada lagi lelaki jantan yang mau berkorban untuk saudaranya seiman dikalangan umat Muhammad SAW” jawab Abu Dzar
Terdengar suara seorang pemuda dari dua orang yang menuntut “Sekarang giliran kami wahai Amirul Mukminin, pemuda itu sudah kami maafkan dan kami tidak lagi mengharapkan apa-apa darinya. Dan kami lakukan ini agar tak ada orang yang berkata tidak ada lagi orang yang lapang dada memaafkan kesalahan saudaranya seiman diantara umat Muhammad SAW”

Luar biasa urusan ini…luar biasa hikmah cerita ini. Selama ini kita memiliki penilaian murahan tentang arti lelaki sejati. Selama ini kita menilai lelaki sejadi hanyalah, lelaki yang berpostur ideal, dada dan bahu bidang, penghasilan tinggi, menawan hati banyak wanita, yang kuat ketika bertarung, yang sanggup mengahisap berbatang-batang rokok setiap harinya, yang punya banyak harta, mobil mewah, dan lain lain yang ternyata semuanya ukuran dunia.
Namun kisah tadi menceritakan pada kita bahwa sejatinya lelaki itu lebih dari memiliki dunia. Mereka memiliki hati yang kuat, azzam yang kuat dan mereka punya Allah dalam hatinya sehingga ati mereka kuat dalam ukhuwah.

Ada tiga kriteria lelaki sejati, yaitu:
1. Lelaki sejati adalah lelaki yang menepati janji dan bertanggung jawab
2. Lelaki sejati adalah lelaki yang mau berkorban untuk saudaranya
3. Lelaki sejati adalah lelaki yang berlapang dada memaafkan saudaranya

Kini, mari kita evaluasi diri, apa nilai sejati bagi para lelaki? Serendah duniawikah atau setinggi surga.

Dims Al Qassam

Sabtu, 07 Februari 2009

3 Ikatan Setan

Alangkah ruginya meninggalkan waktu sepertiga malam...
Alangkah ruginya saat kau terbangun pada pukul 03.30 dini hari, bangun yang memang engkau rencanakan atau tidak sekalipun, kau laksanakan niat tulus itu dengan men-set jam waker pada pukul 03.30. Namun saat kau terbangun, kau lupa penatalaksanaan cara membuka 3 ikatan setan dari lehermu.

1. Ikatan pertama yang akan terbuka dengan menyebut asma Allah.
2. Ikatan kedua yang akan terbuka dengan mengambil air wudhu
3. Ikatan ketiga yang akan terbuka dengan menunaikan sholat

Sayang sekali jika kita melewatkannya...
Seandainya terbukanya mata kita kemudian hati kecil telah menginginkan tubuh bergerak namun tak bisa, maka lakukan saja tips diatas, niscaya...pagimu akan terasa segar, rejekimu akan lancar, bahkan mengguyurkan air dingin keatas kepala akn sangat menyenangkan.

Dims Al Qassam

Jumat, 30 Januari 2009

Boykot Israel

Bismillahirrahmanirrahiim

Mau mengajak nih kepada seluruh manusia...
Ini bukanlah sebuah ungkapan penuh nafsu tanpa pikir panjang...produk-produk ini adalah produk yang menjadi penymbang bagi negara Israel yang ilegal...dari penjualan produk-produk ini, terbelilah senjata, terbelilah peluru, terbelilah banyk hal yang digunakan tak lain untuk membunuhi anak-anak Palestina, wanita-wanita Palestina, pemuda-pemuda Palestina...
Dulu, banyak yang beranggapan, hal seperti apa yang saya lakukan ini adalah hal yang sia-sia dan tidak realistis...namun, jika dipikir...kita tidak akan mati jika tidak meminum Coca Cola, kita tidak akan mati jika tidak menonton Disney...so...tanggalkanlah sedikit ego kita, mulailah mengasah kepekaan kita, ini bukan untuk siapa-siapa...untuk diri kita sendiri, tubuh kita sendiri, saudara kita sendiri...
Ingat...Israel itu bangsa yang tidak dapat dipercaya lagi. Kerjaan mereka membangkang, rewel, membunuh para nabi, melakukan riba dan lain-lain, so itu yang harus kita waspadai...ini buat seluruh manusia di dunia yang masih punya hati dan kewarasan dalam berfikir...

Hati-hatilah makar Zionis...

Kamis, 29 Januari 2009

Perempuan Berkalung Sorban Membaca Koran PR

Eh...udah pada nonton perempuan berkalung sorban belum...?
nonton deh, rame loh...
Ceritanya tentang seorang perempuan yan beli kalung ke pasar, nggak taunya kebeli sorban...ya udah deh, dikasi judul perempuan berkalung sorban...hahahaha

Hahaha...nggak lah...nggak gitu...
Nonton aja geura...kata saya mah bagus, tapi mengingatkan aja buat yang nonton...harus banyak baca juga...
Intinya...nggak semua pesantren sekolot itu...Tapi Annisa keren, walopun aneh...kok lulusan Al Azhar kairo berdua-duaan di tempat sepi sama yang bukan muhrim...hehehe, nggak papa lah kalo ceritanya emang mau kayak gitu...asal nggak di tiru aja sama ikhwan akhwat sekalian...

Oya...mengajak sambil mengingatkan nih kepada ikhwah fillah semua, saudara-saudaraku muslimin dan muslimah di seluruh dunia(nanti dibikin terjemahannya di 333 bahasa), khususnya di Indonesia. Mengajak mengalihkan perhatian sejenak dari Palestina Kita Sayangi kepada saudara kita yang lebih dekat, di asia tenggara, muslim Myanmar, etnis Rohingya, yang sama-sama terusir juga dari tanah kelahirannya...Aduuuh, gua baca di PR, tragis banget nasib saudara kita...
Baca dulu deh di PR sana, ato cari di Internet...ntar lagi gw masukin kemari...sekalian mau ceritain sejarah kenapa terbentuk negara Israel yang isinya orang-orang yang hidup enak diatas gelimang penderitaan rakyat Palestina...spesial buat temen gua yang masih bilang "salah dua-duanya...", coba nonton tifi ya fren...itu kaum Yahudi laknat memperalat elo-elo yang sok-sok-an abstain padahal ngebela dia...padahal dia juga benci ama elo...

Ya udah...gua mau ngerjain tugas dulu...CSS Gagal Nafas n Syok...
Udah ya...
Wassalamu'alaykum wr wb

Dims Al Qassam

Testing...kok eror

Bagini nasib jadi chief co...(curhat ceritanya....)

Kamis, 01 Januari 2009

Abis Jum'atan

Assalamu'alaykum
Abis Jum'atan nih ceritanya...
udah, cuma pengen nulis itu ajah di blog...
Kenapa yaa...lagi mandeug...gada ide...
Kasi ide donk siapapun...
cerita kek, derita kek, kerita kek, jerita(+n) kek,
kakek-kakek kek, nenk-nenek kek...
Hhhh...

3 hari menjelang tanggal 5 Januari 2009...hari pertama masuk ke IPD...
Aduuuh aku tegang...rasanya seperti dikocok perut...(hihihi lebay...)

Kemaren tahun baruan bersama temen-temen SMA...di tempatnya si Arif, di satu lereng di kabupaten Bandung Barat yang berudara sejuk...Si Arif ini udah nikah sama Si Ani...sejujurnya ampe sekarang gw masi sulit membayangkan alur ceritanya mereka bisa jadi suami isteri, ini kali ya yang namanya jodoh...udah pada jalan sendiri-sendiri...yang satu digunung, yang satu dilaut(ini peribahasa)...Ani kan di Jatinangor, Arif di Bandung. Ani kan pertanian Unpad, Arif kan...(mmm apa ya,gw g tau rif...lupa hehehe) terus mereka kan ga ada nyambung-nyambungnya...cuma perkara sama-sama di SMA 2 dulunya...masing-masing udah punya pacar lagih...Taunya...di satu kesempatan, ketemu lah lagi...terus...ceritanya dimulai (nggak usah diceritain ya...)
Akhirnya jadilah mereka sepasang suami istri yang waktu gw dateng ke kondangannya, gw banyakan diem, cengo dll...karena nggak percaya aja itu Arif n Ani...
Hebat ya...urusan Tuhan yang satu ini memang ajaib. Kalo emang udah jodoh mah...Subhanallah...ga lari kemana kalo kata pepatah mah.
Jadi makin yakin, kalo sebetulnya perkara jodoh itu suatu saat akan datang tanpa disangka-sangka...kalo udah jodoh...PASTI JADI!!! dijamin...hehehe
Lho kok jadi nyeritain si Arif n si Ani, tadinya cuma mau cerita kalo di tempatnya Arif yang di Katumiri tea beuuuuhhhh...keren abeees. Bisa liat pemandangan kota dari atas, n kalo malem Subhanallah...keren cu...apalagi kemaren masiii aja ada yang ngdupin kembang api...jadi makin indah...jadi membayangkan yang nggak-nggak...(lho...maksudnya, yang iya-iya, hehehe).

Oya...buat yang masuk bagian IPD...sumangad yah...mudah-mudahan pada dapet A. Amiiin....hehehe, pasti pada bilang: "Alaaah, dapet A...lulus aja udah untung..." heu,segitunya...emang IPD hell banget ya???

Ya udah ah...
Untuk penutup pengen mencuri tred marknya Thareq Barashaba...(bole yaaaa...sekali ini aja)
Salam Cinta Seribu Bunga
Dimas E Luftimas