Selasa, 31 Maret 2009

You know what...
Gua lagi di ruang residen psikiatri ni. Ada Resource Person Session dari seorang konsulen senior...uwow...

Senin, 30 Maret 2009

Hujan di Sore Itu

“Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana”
Al Anfal, 8:11


Malam itu hujan deras. Malam itu malam Jum’at. Malam itu malam Ramadhan. Malam itu malam perang badar. Allah menurunkan hujan deras dehingga pasukan musyrik basah kuyup dan menghambat mereka untuk maju. Mereka merasakan kedingingan, kesal dan kesulitan karena merasakan berbagai kesulitan. Namun berbeda, bagi pasukan muslim, hujan itu seakan membersihkan mereka dan menggosok daki-daki syetan dari diri mereka. Bumi menjadi kesat, pasir menjadi kuat, pijakan kaki mereka mantap, tempat mereka menjadi rata dan hati mereka bersatu. Malam itu Rasulullah yang tercinta lebih banyak mendirikan sholat, penuh munajat, memohon pada Allah SWT akan kemenangan. Sementara orang-orang Muslim lainnya tidur dengang nyenyaknya seakan langit menyelimuti, alas pasir serupa permadani bulu domba nan nikmat hingga Allah menyempaikan kabar gembira bagi mereka keesokan harinya.

“(Ingatlah) ketika Allah menjadikan kalian mengantuk sebagai suatu penentraman dariNya, dan Allah menyrynkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian dengan hujan itu dan menghilangkan dari kalian gangguan-gangguan syetan dan untuk menguatkan hati kalian dan memperteguh dengannya telapak kaki (kalian)”
Al Anfal, 8:11


Begitupun sore itu. Sore itu Hujan deras. Sore itu kampanye terakhir. Sore itu semangat begitu membahana, mengisi langit kota Bandung. Sore itu kami dalam sebuah ikhtiar yang suci. Berdasarkan niat mulia, membersihkan negeri ini dari berbagai pengotor. Dari pemimpin yang dzalim, dari pemimpin yang pencuri, dari pemimpin yang tidak amanah, dari pemimpin yang suka maksiat. Sore itu adalah dakwah yang menyeru kepada cahaya terang, ditengah gelapnya dunia.
Pukul 12 awan mendung mulai menggelayut di langit bandung. Dan gumaman yang terdengar seakan melemahkan.
“Ya...hujan euy...”
Tidak, sekali-kali tidak saudaraku, sekalipun Allah menurunkan hujan maka Allah akan membersihkan kita, dan menunjukkan kita pada kesejukan hati, memisahkan kita dari kaum munafik, menunjukkan pada dunia bahwa hujan ini justru menguatkan kita.
Seandainya panas, itupun takkan menyurutkan langkah kita untuk terus berjuang, untuk terus menyeru. Karena sesungguhnya Allah punya rencana yang indah untuk kita.
Dan itu terbukti saudaraku, hujan tidaklah makin kecil, bahkan makin besar. Namun apa yang kita lihat disana? Tidak ada langkah surut, pergi berlarian, kocar-kacir mencari tempat perlindungan. Karena hati kita sudah Allah kuatkan dengan sebuah komitmen keikhlasan, Allah bersihkan hati kita dari kelemahan dan kemunafikan. Maka apalah artinya tetesan hujan dibanding kobaran semangat. Justru ia akan menjadi uap yang membumbung tinggi mengangkasa, sehingga manusia melihat dan berseru “Subhanallah...Maha Suci Allah yang telah mempersatukan hati-hati kaum Muslimin”.
Allah turunkan hujan, untuk membersihkan hati kita, menguatkan hati kita, menyatukan hati-hati kita, sekaligus merontokkan kesombongan musuh-musuh Allah, serta menciutkan hati-hati mereka.

“Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir”
Al Anfal:12


Wassalam
Dims Al Qassam

Sabtu, 28 Maret 2009

Transformer



You still fight for the weak, that's why you lose
Megatron - Trasformer

Jadi inget, film Transformer...yang baru gua tonton kemaren untuk pertamakalinya. Hehehe...telat yah...gapapa lah.
Waktu Megatron betarung sama Optimus Prime, keluar tuh kata-kata kayak gitu dari Megatron dan akhirnya, Megatron tuh yang kalah, bukan Optimus Prime...

Sebetulnya itulah yang terjadi di dunia ini. Kenyataannya, siapa yang membela yang lemah, dialah yang menang. Siapa yang membela kebenaran maka dialah yang menang. Siapa yang bertahan dari gempuran berbagai fitnah dan kesulitan maka dialah yang menang. Bukankah yang menang itu adalah yang paling kuat bertahan...seperti apa yang terjadi juga pada film Children of Heaven, saat Ali bertahan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hhh...sebetulnya banyak hikmat terserak ya di dunia ini...bahkan dari film-film bikinan orang lain yang tak tahu ada hikmah tersebut.

Kembali ke laptop...Rasulullah SAW pernah berkata tentang makna kekuatan sebenarnya. "Tidaklah dikatakan kuat orang yang hebat dalam bergulat, tapi yang kuat adalah yang mampu menahan amarahnya" dan itulah yang selalu ditunjukkan oleh orang-orang yang membela kebenaran dan orang-orang yang lemah, dan dijamin Allah Maha Tahu, dan ia Maha Berkehendak, sehingga dengan Mudah orang-orang bermental seperti Optimus Prime dapat mengalahkan orang-orang seperti Megatron. Pemerintahan yang kuat dalam cobaan dapat bertahan daripada pemerintahan yang tak tahan godaan harta, tahta dan wanita. Siapa yang membela kebenaran akan bertahan atas fitnah apapun yang menyerbu...

Yeah...semua mudah dalam hidup ini selama kita berpegang pada jalan kebenaran...Jalan yang telah diajarkah Rasulullah melalui binaan Allah SWT.

Ya wis ah...pake laptop orang niy...
Wassalam
Dims Al Qassam )i(

Minggu, 15 Maret 2009

Wue...gw skr lg masuk bagian jiwa...

Aneh siy bagian ini...tp adaa aj ceritanya. Macem2 aj...

Temen2 gw bnyk yg lg kompre...smg pada dimudahkan deh...

Sabtu, 14 Maret 2009

Harapan

Harapan tanpa iman
Adalah kekecewaan yang menunggu waktu
Kebahagiaan tanpa barakah
Bagai bayang-bayang tanpa cahaya

Assalamu'alaykum...

Baru baca lagi bukunya Salim A Fillah, terus nemuin kata-kata dahsyat kayak diatas. Semoga bisa jadi pencerah hati untuk semua yang baca.

Dims Al Qassam

Selasa, 10 Maret 2009

The Doctor...

Karakteristik dokter = mujahid
Sore itu di suatu kegiatan mukhayam tarbawi seorang akh berkata dengan nada keluh 'belum satu jam istirahat makan kok udah dipanggil'
Sang murobbi dengan bijaksana menjawab 'musuh bisa dtg kapan saja akh,mungkin antum pernah mengalami pendidikan seperti ini sblumny,tp berbeda kondisi perang dengan kondisi jalan2 d alam'
Tertegun ikhwan td dgn jawabn sang guru yg membungkam tapi menenangkan hati,sungguh hati ini jd ikhlas dgn kondisi seperti itu.
Mari kita mengingat hanzalah,sang pengantin baru yg diperebutkan bidadari.ia adalah seorang pemuda yg tengah memadu kasih selepas kerindua pd prnikahanny.lalu panggilan itu dtg,genderang ditabuh dan panji dikibarkan.maka brangkatlah ia tanpa ba-bi-bu.diserahkanny sang istri hanya pd Allah sang pemilik jiwa.ia pun maju dengan semangat berkobar hingga syahid menjemputny.Allahu Akbar.
Dunia kedokteran juga memiliki karakteristik yg sama.betapa tidak,ketika ada pasien datang kapanpun waktunya harus ditangani.ketika malam mengantung,langit seolah selimut hangat,kemudian pintu diketuk tergesa dan didepannya berdiri seorang bapak tua menemani cucuny yg tampak mulai kebingungan dilanda demam.berat memang,mengesalkan,'kenapa ga dr tadi sore',tapi mau tak mau seorang dokter hrs menanganinya.disinilah diperlukan sebuah kata ikhlas sehingga tak sia2 smua lelah,kantuk,atau keringat bahkan darah.hingga suatu ketika seorang dokter muslim tewas dalam tugas ketika ia harus mengantarkan pasien mnuju rs t'dekat dgn fasilitas memadai,smoga Allah membersamainy dengan para syuhada.