Sabtu, 29 Januari 2011

Di Sempadan Malam



Di sempadan malam tanggal 29 dan 30 Desember 2010

Malam ini udara begitu menusuk, sambil bekerja, ditemani sosok yang sedang terkantuk-kantuk.
Beberapa hari yang lalu, ingin menulis kata-kata ini

Diantara angin dingin, diantara bulir embun, diantara kabut.
Selepas shalat subuh hari
Melaju pesat, ditemani peluk lembut menghangatkan
Pantasnya, kuucap terima kasih, atas peluk hangat ini
Yang menemani saat diri kembali melaju untuk mengabdikan diri

Istriku, demi Allah, takkan pernah kutemukan dirimu, andai tak berjalan di jalan ini
Jalan menanjak, penuh onak duri, dan sepi
Lelah, nyeri dan sendiri.
Namun ada dirimu, yang menyemangati hingga lelah itu pergi
Yang mengobati hingga nyeri itu berlari
Yang menemani hingga hangat hati dan jiwa ini.

Allah, berkahilah ia, berkahilah kami
Hingga bersama kelak dalam taman-taman berdipan indah, bertatah berlian, berlapis emas
Dinaungi rimbunan pohon buah-buahan
Ditemani aliran sungai dibawahnya, sungai air, susu, dan madu.
Allah, berkahilah kami, jadikan kami sahabat hingga nanti, kau bangkitkan kembali.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penenang hati, dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Raden Perwira – Dimas E Luftimas

Tidak ada komentar: