Jatinangor, 23 Juli 2008
Menit-menit menunggu tandatangan dosen pembimbing dan transkrip nilai...
Ya Allah...akhirnya, jadi sarjana tinggal menghitung hari...Semoga sedikit ilmu yang Kau bagi ini bisa menjadi berkah untuk seluruh umat, untuk seluruh alam.
Sambil menunggu, kubuka satu email dari seorang saudara seperjuangan. Beliau akhwat, wajahnya aku tak tahu...tapi gapapa ya saya minta izin nge-grab tulisannya, karena...bagus...hehehe
"Teh, Enik gapapa saya copy dan disadur ulang emailnya...Seandainya ada yang turut berubah karena tulisan anti, biarlah Allah yang membalas dengan yang lebih baik dari dunia beserta isinya.
Saya mulai membaca perlahan...
Mari kita mulai dengan Basmalah
Semoga menjadi berkah.
Bismillahirrahmanirrahiim.
Lagu ini adalah lagunya Letto, yang nama vokalisnya adalah Noe, beliau punya nama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh, putra dari Emha Ainun Najib
"Sebelum Cahaya"
Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi yang kautempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Reff :
Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganKu cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu cinta
Back to reff
Sampai sini saya masih bertanya-tanya...ada apa dengan lagu ini...
Liriknya bagus, namun belum tertangkap maknanya olehku. Mungkin cuma curahan hati biasa.
Seorang adik binaan, suatu ketika membuka isi lagu di hp saya, salah satunya terdapat lagu sebelum cahaya milik Letto. Lagu tersebut didengarnya terus menerus diulang-ulang hingga teman-teman yang lainnya datang. Sengaja saya mendengarkan dia bernyanyi dan praktis mendengarkan pula apa yang dia nyanyikan. "Sebelum cahaya"?? Penasaran juga
Dan dia mulai menceritakan apa yang dimaksud kenangan tersebut. Kata pertama yang keluar adalah, "itu
Sampai sini, saya mulai merinding. Bagaimana bisa adik binaan saya memiliki kepekaan hati yang bagitu dalam. Sedang saya hanya menggunakan mata dan telinga, tanpa menyertakan hati didalamnya... Dia benar, ini mengingatkan kita pada Qiyamul Lail...
Dia meneruskannya Bait pertama lagu ini menunjukkan kalau Alloh selalu mengawasi kita. Alloh melihat kita yang sedang tidur
"Ku teringat hati yang bertabur mimpi"
lalu kita tiba-tiba terbangun,
"Kemana kau pergi cinta..."
kita pergi ke dinginnya air yang membasuh wajah, tangan, kepala, dan kaki kita.
"Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri"
Kemudian kita menegakkan sholat malam, dalam kesunyian,sendiri ketika semua orang tengah terlelap.Ketika dingin menusuk di tulang, ketika mata terasa begitu berat. Siapa yang sanggup untuk menjalankannya?
"Kuatkanlah hati cinta"
Ya...berikanlah kekuatan untukku berdiri, rukuk, sujud dihadapanmu ya Raab.Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka'at demi raka'at, lantunan ayat2 suci yang kita baca dan dzikir dengan penuh ketawadhuan.
Bait pertama, bait perjalanan sunyi, tabungan cahaya diakhir nanti.
Sampai sini, mataku mulai basah...
"Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya"
Alloh ingin menentramkan hati kita, Alloh mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat Lail, lihatlah ada embun pagi yang turut berdikir dan bertasbih hingga fajar muncul dari ufuk timur
"Ingatkan engkau kepada, angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta"
Rasakanlah sepoi-sepoi angin di sepertiga malam, yang dengan sangat lembut meniup kulit, atau mukena kita.
Bait kedua. Bait penghambaan, tiada satu pun di dunia ini turut bertasbih memuji Allah. namun manusia tidak mengatahui tasbih mereka... Bait persaksian ketika kita ditanya, dan embun pagi, angin yang berhembus bersaksi, "Betul ya Alloh, si fulan telah berdiri, rukuk dan sujud di sepertiga malamMu"
Sampai sini, tetesannya sudah sampai ke pipi...
"Kekuatan hati yang berpegang janji"
Dia adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh pada janjinya terhadap Alloh. Janjinya bahwa dia
"Genggamlah tanganKu cinta"
Dia jadikan Allah satu-satunya pegangan, yang akan menjadi buhul terkuat yang takkan pernah terlepas.
"Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri"
Barang siapa yang dicintai Allah, maka Allah perintahkan Malaikat untuk juga mencintai nya, dan malaikat menyampaikan berita kepada seluruh penghuni langit dan bumi "Allah mencintai si Fulan, maka cintailah ia"
"Temani hatimu cinta"
Tak pernah merasa sendiri...Innallaha ma'ana.
Bait ketiga, bait janji cinta. Apa yang tak dikabulkan oleh kekasihnya. Beruntunglah sang kekasih Allah, Sang Pemilik Segala.
Sampai sini, tersungkur hamba bersujud...Ya raab, ampuni kelemahan ini
Wahai orang yang berselimut!
Bangunlah pada malam hari, kecuali sebagian kecil
yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu
atau lebih dari itu, dan bacalah Al Qur'an dengan perlahan-lahan
Sesungguhnya kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu
Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa), dan (bacaan diwaktu itu) lebih berkesan
Al Muzzammil 1-6
Dims Al Qassam - Dimas E Luftimas, S.Ked
FKUNPAD - FIKA SMA2
ps:Jazakillah khair to teh Enik